Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Analisis Pemberlakuan Hukum terhadap Kejahatan Lingkungan.

Gambar
  Analisis Pemberlakuan Hukum terhadap Kejahatan Lingkungan. Permasalahan lingkungan adalah permasalahan global yang tidak mengenal sekat. Salah satu permasalahan muncul dari pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, di mana kelapa sawit sendiri memiliki sifat merusak struktur tanah hal tersebut mengakibatkan tanah tidak bisa menyimpan air sehingga terjadi kekeringan dan kesulitan air, jika hujan deras dimungkinkan dapat mengakibatkan banjir karena daya serapnya rendah. Selain itu sawit juga mengeluarkan emisi karbon dioksida yang dapat memicu pemanasan global yang mengakibatkan krisis iklim seperti mencairnya es di Kutup Utara sehingga mikroba yang menajdi es mencair, hal tersebut tentu menyebabkan beberapa penyait baru. Selain itu juga mengakibatkan naiknya muka air laut, suhu semakin panas, gagal panen dll. Hasil dari industri kelapa sawit juga mencemari air yang dapat merusak habitat sungai bahkan jika limbah berbahaya tersebut dikonsumsi oleh ikan lalu ikan dikonsumsi oleh ma

Perspektif

Gambar
  Segala pengetahuan adalah hanya sebatas kapasitas pengetahuan diri sendiri. Bagaimana kayu terbakar api lalu menjadi arang kemudian berubah menjadi abu hanya diketahui oleh mereka yang menunggu proses hingga akhir.  Api tidak bisa dilihat oleh mereka yang hanya mengumpulkan kayu, pun dengan abu tidak akan dilihat oleh mereka yang hanya membakar kayu lalu pergi, dan seterusnya. Begitulah pengetahuan tergantung dari limitasi pengalaman dan limitasi pengetahuan setiap manusia. Itu sebabnya pedoman hidup adalah diri sendiri. Pada hakikatnya kita tidak 100% hidup dengan berpedoman Al-Qur'an tetapi hanya kapasitas pemahaman kita terhadap Al-Qur'an.  Al-Qur'an tidak kemana-mana, pun dengan islam juga tidak kemana-mana, tetapi pemikiran manusia itu sendiri yang berputar kesana-kesini.

Ideologi

Gambar
"Maaf ya, Nak. Kita hari ini cuma bisa makan singkong, besok ibu usahakan untuk makan nasi".    Sering terdengar di dalam skenario pertelevisian. Kalimat tersebut seolah-olah merendahkan suatu makanan dengan menempatkan standartdisasi nasi sebagai makanan tingkat atas padahal Indonesia dengan keanekaragaman hayatinya memiliki 77 jenis tanaman sumber karbohidrat. Tidak heran kalau permintaan beras banyak dan akhirnya terjadilah impor beras dinegeri agaris wkwk Dari hal sepele makanan saja pola pikir kita masih terbawa arus, bagaimana dengan hal-hal lain? Banyak kepercayaan terbentuk karena mendapat angka masa banyak. Merdekakan pribadimu, kendalikan dirimu, pegang perspektifmu. Tak masalah semua orang memandang kuno, aneh, dst.  Berbeda bukan berarti tidak baik. Perbedaan hanya perihal salah penempatan perspektif. Tetap jaga keunikanmu.

KRISIS IKLIM: Kenaikan Muka Air Laut.

Gambar
                                Gambar. 1. Tambaklorok - Semarang.      Pada tahun 2000 menurut data dari Directorate of Technical Education, 2017 Indonesia menjadi penyumbang emisi terbesar ke tiga setelah Amerika dan Cina. Emisi tersebut jelas memicu pemanasan global yang berdampak terhadap krisis iklim dengan intensitas tinggi. Tahun 1997-1998 Indonesia mengalami kekeringan ekstream akibat Elnino dan pada tahun 1998 curah hujan naik di atas batas normal akibat dari Elnina. Ketidak stabilan iklim tersebut memicu terjadinya kenaikan muka air laut setinggi 20cm – 30cm yang terjadi secara tiba-tiba maupun secara perlahan yang berakibat pada terendamnya wilayah pesisir pantai. Efek dari kenaikan muka air laut begitu dirasakan di pesisir Pantai Utara dimana banyak infrastruktur vital, pemukiman, peternakan, dan industrial di kawasan pesisir tersebut.      Gambar 1 diambil di Tambaklorok kota Semarang pesisir pantai utara. Terlihat rumah warga tenggelam oleh genangan air laut. “Darat