Sekolah





Sekolah. 


Apa benar bahwa nilai, ranking, dan hasil ujian dijadikan sebagai standart manusia berprestasi? 

Tunggu dulu!  Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu. 

Tapi kurasa sekolah, guru,  pun dengan buku tidak bisa mendekte siswa.  Setiap orang punya limitasi pengetahuannya masing-masing lewat pengalaman,  benturan, patahan-patahan yang telah ia lewati. 

Jika ujian semata-mata hanya sebuah ajang hafalan di mana soal-soal mengambil jawaban dari sumber buku pelajaran, jelas yang mempunyai kemampuan mengingatnya tajam, nilainya tentu bagus hehe.  Namun bukankah fungsi otak adalah untuk memproses bukan menyimpan?

Jika otak terus saja digunakan untuk menyimpan, untuk apa diciptakan buku yang bisa dibaca,  bolpen yang bisa mencatat? 

Hmmm mencari pengetahuan itu mudah, tapi menemukan ilmu itu sulit.

Jika di dunia ini tidak ada kebenaran tunggal kenapa diciptakan soal pilihan ganda, seolah-olah siswa memang perlu didekte. Sekelas SD dan SMP mungkin perlu, tapi apa mahasiswa juga perlu? Lalu kapan manusia itu merdeka dalam belajar? Apa arti dari kalimat "setiap orang mempunyai kebebasan berkumpul dan berpendapat"? Bukankah semua pengetahuan yang ada di dunia ini ada karena pendapat/presepsi dari manusia?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merdeka Atas Diri Sendiri!

KETIDAKPASTIAN HUKUM TERHADAP TENGGAT WAKTU PELAKSANAAN EKSEKUSI MATI DI INDONESIA.

KRISIS IKLIM: Kenaikan Muka Air Laut.